Tuesday, December 8, 2015

VoIP

VoIP merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Banyak juga yang menyebutnya dengan Voice over IP. Secara singkat, VoIP bisa diartikan sebagai komunikasi suara antara 1 alamat IP dengan alamat IP lainnya. Artinya, suara dari sumber (source) diubah menjadi data biner lalu dikirim melalui saluran data ke alamat IP tertentu (destination). Setelah diterima oleh alamat IP yang dituju, data biner tersebut diubah kembali menjadi suara.

Teori tentang VoIP bisa ditemukan di sini.



BENTUK SEDERHANA
VoIP yang sederhana dapat dibentuk dengan komponen sebagai berikut:


One-to-one









Untuk melakukan komunikasi VoIP melalui konfigurasi di atas, komputer A dan komputer B membutuhkan perangkat:
  1. Speaker untuk menghasilkan suara
  2. Microphone untuk menangkap suara
  3. Software yang menyediakan VoIP seperti Yahoo Messenger, NetMeeting, dsb.
  4. Koneksi data misalnya internet (sesuai dengan software yang digunakan).
One-to-many

VoIP bentuk sederhana cocok digunakan untuk keperluan personal. Konfigurasi di atas bisa digunakan untuk jenis komunikasi voice one-to-one (person-to-person = point-to-point) dan bisa juga digunakan untuk komunikasi voice one-to-many (konferensi), tergantung pada fasilitas yang disediakan oleh software VoIP yang digunakan.


VOIP DENGAN PESAWAT TELEPON

Untuk kegiatan kantor, kita membutuhkan VoIP yang bisa dihubungkan dengan pesawat telepon kantor sehingga bisa digunakan tanpa harus menghidup-matikan komputer. Apalagi kalau VoIP digunakan juga oleh staff kantor yang tidak memiliki komputer atau pejabat perusahaan yang tidak mau direpotkan dengan hitup-mati komputer ketika ingin menggunakan VoIP.

Kita membutuhkan perangkat yang disebut VoIP Gateway untuk membangun jaringan VoIP yang menggunakan pesawat telepon biasa sebagai terminalnya. VoIP Gateway sering juga disebut dengan ATA (Analog Telephone Adapter). Menggunakan perangkat ATA, maka komunikasi VoIP one-to-one akan berbentuk seperti tampak pada gambar di bawah ini.


Untuk membangun komunikasi VoIP menggunakan ATA seperti konfigurasi di atas, yang perlu kita lakukan adalah:

Konfigurasi kabel alat ATA.

Konfigurasi kabel ATA



 Pesawat telepon dihubungkan ke port Phone 1 atau Phone 2 pada alat ATA, lalu kabel Ethernet dari router (internet) atau HUB-switch (LAN/WAN) dihubungkan ke port Internet pada alat ATA.

Perlu diketahui bahwa masing - masing alat ATA memiliki istilah masing - masing untuk menamai setiap port nya. Bahkan, beberapa alat ATA menggunakan nama yang lebih membingungkan lagi seperti FXS atau FXO. Kedua istilah ini akan kita bahas secara terpisah.


Konfigurasi port Internet alat ATA
Yang terpenting pada konfigurasi port internet ini adalah alamat IP yang menjadi identitas perangkat ATA ini di dalam jaringan data ke mana dia dihubungkan.

Apabila alat ATA dihubungkan ke jaringan internet (global) dan Anda tidak menggunakan sebuah router internet, maka Anda membutuhkan sebuah IP Public untuk disimpan di dalam port internet alat ATA Anda. IP Public biasanya diperoleh dari ISP (Internet Service Provider) yang Anda gunakan. Tapi, kalau Anda menggunakan router internet, maka Anda cukup memberikan alamat IP lokal yang dikenal oleh router internet tersebut. Biasanya alamat IP yang dikenal oleh router internet berbentuk 192.168.xxx.xxx dengan subnet mask 255.255.255.0

Apabila alat ATA dihubungkan ke jaringan lokal (LAN) maka Anda membutuhkan alamat IP yang sesuai untuk LAN di mana alat ATA tersebut digunakan. Umumnya, alamat IP LAN akan berbentuk 192.168.xxx.xxx dengan subnet mask 255.255.255.0

Apabila alat ATA dihubungkan ke jaringan WAN -- biasanya untuk komunikasi VoIP antar kantor cabang atau remote-site -- maka Anda membutuhkan sebuah alamat IP yang bisa digunakan untuk komunikasi data antar LAN di dalam WAN. Biasanya, alamat IP di dalam lingkungan WAN akan berbentuk 172.xxx.xxx.xxx dengan subnet mask 255.255.0.0.



Setelah menentukan alamat IP yang sesuai, Anda juga membutuhkan alamat IP Gateway yang sesuai dengan alamat IP yang Anda gunakan untuk alat ATA Anda. Alamat IP Gateway merupakan alamat IP dari suatu alat yang mengatur lalu lintas data dalam jaringan di mana alat ATA itu ditempatkan.


Konfigurasi port Phone / Line alat ATA
Sebelum menyusun konfigurasi pada port Phone atau Line, pastikanlah terlebih dahulu protokol apa yang akan digunakan. Ada beberapa protokol yang tersedia dan bisa digunakan. Untuk komunikasi langsung, saya biasanya menggunakan protokol H.323. Sedangkan untuk komunikasi many-to-many seperti layaknya jaringan telepon Telkom, saya biasanya menggunakan protokol SIP yang didukung dengan SIP-server.

Dalam contoh berikut ini, kita menggunakan protokol H.323 untuk membuat sebuah komunikasi VoIP langsung (H.323 Direct mode) one-to-one. Alat yang saya gunakan adalah sebuah Soundwin S-200 yang memiliki 2 port phone/line bertipe FXS dan kita menyediakan 2 line VoIP yang bisa digunakan untuk 2 pesawat telepon.

Contoh penggunaan ATA

Contoh ini menggunakan konfigurasi VoIP one-to-one seperti terlihat pada gambar di atas. Konfigurasi tersebut saya implementasikan melalui media WiFi dengan jarak k.l. 2 km. Saya ingatkan bahwa media dan jarak bukanlah suatu hambatan untuk membuat VoIP selama jarak dan media tersebut menyediakan alamat IP yang bisa kita gunakan untuk menghubungkan kedua perangkat ATA yang kita gunakan.

Berikut adalah contoh setup Soundwin S200 (sisi kanan) untuk konfigurasi VoIP di atas:

Alamat IP alat = 192.168.107.221
Subnet mask = 255.255.255.0
Default Gateway (router) = 192.168.107.1
VoIP protocol = H.323

Outgoing Dial Plan


Tabel di atas merupakan bagian dari menu Advanced -> Dialing Plan. Pada tabel bagian Outgoing Dial Plan, kita bisa menentukan identitas lawan.

Port 1: kita hubungkan ke Soundwin lawan (alamat IP = 192.168.107.211) dengan nomor dial = 211 --> artinya, ketika kita dial nomor 211, maka kita akan dihubungkan dengan port 1 di Soundwin lawan.

Port 2: kita hubungkan ke Soundwin lawan (alamat IP = 192.168.107.211) dengan nomor dial = 212 --> artinya, ketika kita dial nomor 212, maka kita akan dihubungkan dengan port 2 di Soundwin lawan.

Bagian Incoming Dial Plan diisi dengan nomor dial yang diberikan untuk perangkat Soundwin ini (alamat IP = 192.168.107.221).

Incoming Dial Plan











Port 1: kita beri nomor dial 221. Jadi, ketika ada CALL masuk yang ditujukan ke 221, maka akan dialihkan ke port 1 sehingga pesawat telepon yang terhubung ke port 1 akan berdering.

Port 2: kita beri nomor dial 222. Jadi, ketika ada CALL masuk yang ditujukan ke 222, maka akan dialihkan ke port 2 sehingga pesawat telepon yang terhubung ke port 2 akan berdering.

Bagaimana cara setup Soundwin S200 kiri?  Caranya dengan membalik setup Soundwin S200 kanan, yaitu: bagian Outgoing Soundwin S200 kanan menjadi bagian Incoming di Soundwin S200 kiri dan bagian Incoming S200 kanan menjadi bagian Outgoing di Soundwin S200 kiri.

Cara pakainya?
1. Angkat gagang phone 2.1 (ID = 221) lalu dial 211, maka phone 1.1 berdering.
2. Angkat gagang phone 2.2 (ID = 222) lalu dial 212, maka phone 1.2 berdering.


FXS dan FXO
FXS =  Foreign eXchange Subscriber
FXO =  Foreign eXchange Office

Kedua istilah tersebut muncul dalam pembahasan mengenai ATA (Analog Telephone Adaptor). Sebagaimana lazimnya konektor atau interface, selalu ada 2 pihak/jenis: male atau female, maka ATA juga memiliki 2 jenis konektor, yaitu FXS atau FXO. Konektor / interface FXS bisa diibaratkan sebagai konektor male dan FXO bisa diibaratkan sebagai konektor female.

FXS adalah interface yang mengandung / memberikan daya (power) sehingga bisa dihubungkan ke pesawat telepon. Sebuah pesawat telepon tidak akan berfungsi apabila tidak dihubungkan dengan sebuah interface FXS karena pesawat telepon tidak mempunyai sumber daya sendiri. Ketika dihubungkan dengan interface FXS, maka pesawat telepon mendapat supply daya dari FXS sehingga bisa berfungsi sebagaimana mustinya.


Perhatikan gambar di atas. Phone 1 akan berfungsi dengan baik karena dia dihubungkan dengan interface FXS. Interface FXS akan memberikan daya kepada Phone 1 sehingga Phone 1 bisa bekerja sebagaimana mestinya. Sementara itu, Phone 2 tidak akan berfungsi karena dia tidak mendapatkan daya sama sekali karena interface FXO tidak mengalirkan daya ke Phone 2.

Memilih FXS atau FXO
Pemilihan jenis interface apakah FXS atau FXO dilakukan dalam tahap disain jaringan VoIP. Apabila dalam disain kita menentukan bahwa perangkat ATA akan dihubungkan langsung ke pesawat telepon, maka kita membutuhkan interface FXS. Apabila dalam disain kita akan menghubungkan perangkat ATA ke pesawat telepon dan mesin Fax, maka kita membutuhkan 2 port ATA berjenis FXS. 

Sebaliknya, apabila kita harus menghubungkan perangkat ATA ke sisi EXT sebuah mesin PABX maka kita membutuhkan port ATA berjenis FXO karena sisi EXT mesin PBX mengalirkan daya dan interface FXO membutuhkan daya. Apabila kita menghubungkan sebuah EXT mesin PBX ke interface FXS yang sama-sama mengalirkan daya, maka koneksi tidak akan bekerja sebagaimana mestinya.

Berikut adalah contoh penggunaan FXS dan FXO sesuai perangkat yang digunakan:

FXS  => pesawat telepon analog / single line
FXS  => mesin fax
FXS  => printer multifungsi yang memiliki fungsi telepon / fax
FXS  => CO (Central Office) line pada mesin PBX
FXO  => EXT (Extension) line pada mesin PBX
FXO  => PSTN (line Telkom)


INTEGRASI DENGAN PBX
Ketika 1 sambungan telepon harus dibagi penggunaannya kepada lebih dari 1 pengguna, di situlah kita membutuhkan perangkat PBX. Perangkat PBX memungkinkan kita membagi penggunaan 1 sambungan telepon kepada 2 atau 3 atau lebih pengguna tergantung pada spesifikasi perangkat PBX yang digunakan. Dengan demikian, perangkat PBX memungkinkan kita meningkatkan efisiensi penggunaan sambungan telepon dan tidak perlu menyewa 1 sambungan telepon untuk masing - masing karyawan di dalam kantor.

Hal yang sama berlaku untuk sambungan VoIP karena kita tidak perlu menyediakan 1 sambungan VoIP untuk masing - masing karyawan di dalam kantor. Dalam praktek, saya biasanya menyediakan 3 atau 4 sambungan VoIP saja untuk kantor yang ditempati oleh 20 orang karyawan. Untuk kantor yang dihuni oleh 10 orang karyawan, cukup disediakan 2 sambungan VoIP saja. Tentunya jumlah sambungan VoIP ini sangat bervariasi tergantung pada tingkat urgensinya. Misalnya, kantor yang ditempati oleh seorang manager, maka manager tersebut mendapatkan prioritas lebih tinggi daripada karyawan di level yang lebih rendah.

Mengenal PBX
Ada banyak merek dan tipe PBX yang beredar di pasaran dengan aneka spesifikasinya masing-masing. Dalam topik kita untuk integrasi VoIP dan PBX ini, kita cukup mengetahui fungsi dasar dari mesin PBX, khususnya bagian CO (Central Office) dan bagian EXT (Extension) nya.

Bagian CO adalah sisi FXO dari mesin PBX. Oleh karena itu, dia harus dihubungkan dengan jaringan telepon (Telephony Network) dengan interface FXS. Jaringan PSTN adalah salah satu contoh jaringan telepon yang memiliki interface FXS.

Bagian EXT adalah sisi FXS dari mesin PBX. Jadi, semua perangkat yang memiliki interface FXO bisa dihubungkan ke bagian EXT ini, misalnya pesawat telepon kantor dan mesin fax.

CO atau EXT ?
Satu hal penting yang harus diketahui mengenai PBX: ketika CALL datang ke bagian CO mesin PBX, maka CALL tersebut akan dikirimkan ke titik Operator yang ditentukan dalam mesin PBX tersebut. Biasanya, titik Operator tersebut adalah EXT no. 001. Dalam beberapa mesin PBX, titik Operator bisa diarahkan ke EXT tertentu (contoh: EXT 101).

Dan, satu hal lagi yang harus dipahami adalah bahwa ke sisi manapun sambungan VoIP akan kita hubungkan, baik sisi CO maupun EXT, sambungan VoIP tersebut harus mengikuti aturan FXS/FXO dari sisi PBX terkait.
Artinya, kalau kita menghubungkan sambungan VoIP ke sisi CO mesin PBX maka kita harus menggunakan perangkat ATA yang memiliki interface FXS. Sebaliknya, kalau kita menghubungkan sambungan VoIP ke sisi EXT mesin PBX maka kita harus menggunakan perangkat ATA dengan interface FXO. 

Apa bedanya menghubungkan sambungan VoIP ke sisi CO dengan sisi EXT ?

Apabila menghubungkan sambungan VoIP ke sisi CO maka setiap CALL yang datang dari arah VoIP akan berdering di titik Operator. Setelah CALL diterima oleh Operator, kemudian Operator akan melakukan Transfer ke EXT yang dituju. Disain ini menganggap bahwa sambungan VoIP berasal dari luar kantor sehingga setiap CALL nya harus melalui Operator sebelum dihubungkan ke EXT yang dituju.

Apabila menghubungkan sambungan VoIP ke sisi EXT mesin PBX maka CALL dari arah VoIP akan dkhubungkan langsung ke EXT yang dituju. Untuk itu, CALL dari arah VoIP harus disertai dengan nomor EXT yang dituju. Apabila ingin berbicara dengan Operator (misalnya Operator ditempatkan pada EXT 101), maka Pemanggil (CALLer) harus men-dial EXT 101 setelah VoIP nya terhubung ke mesin PBX.


2 comments:

  1. wow luar biasa, lama sekali saya mencari artikel seperti ini dan akhirnya ketemu juga.

    bole bagi ilmunya dunk gan....

    ReplyDelete
  2. bagaimana penerapan bila kita ingin melakukan panggilan ke dunia luar om? misalnya jika kita menggunakan voip nya indihome.

    ReplyDelete